Aplikasi untuk sistem informasi akademik mahasiswa
Software Requirements Specification
for
Project Aplikasi untuk sistem informasi akademik mahasiswa
Version 1.0 approved
Prepared by
Dicky Kurniawan (21311009)
Desi Fitria (21311934)
Nanda Arif Maulana (21311013)
Kharisma Septiani (21311012)
<organization>
27 Mei 2023
Table of Contents
Revision History
1. Introduction
1.1 Purpose
1.2 Document Conventions
1.3 Intended Audience and Reading Suggestions 2
1.4 Product Scope 2
1.5 References 3
2. Overall Description
2.1 Product Perspective
2.2 Product Functions
2.3 User Classes and Characteristics
2.4 Operating Environment
2.5 Design and Implementation Constraints
2.6 User Documentation
2.7 Assumptions and Dependencies
3. External Interface Requirements
3.1 User Interfaces
3.2 Hardware Interfaces
3.3 Software Interfaces
3.4 Communications Interfaces
4. System Features
4.1 System Feature 1
4.2 System Feature 2 (and so on)
5. Other Nonfunctional Requirements
5.1 Performance Requirements
5.2 Safety Requirements
5.3 Security Requirements
5.4 Software Quality Attributes
5.5 Business Rules
6. Other Requirements
Appendix A: Glossary
Appendix B: Analysis Models
Appendix C: To Be Determined List
Name | Date | Reason For Changes | Version |
|
|
|
|
|
|
|
|
1. Introduction
1.1 Purpose
Tujuan dari aplikasi sistem informasi akademik mahasiswa adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan efisiensi administrasi: Aplikasi ini membantu mengotomatisasi proses administrasi akademik, mengurangi ketergantungan pada pekerjaan manual, dan mengintegrasikan berbagai fungsi administratif. Hal ini membantu meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan data mahasiswa, jadwal kuliah, registrasi mata kuliah, penilaian, dan proses administrasi lainnya.
2. Memudahkan akses informasi: Aplikasi ini memberikan akses mudah dan cepat bagi mahasiswa, dosen, dan pihak administrasi untuk mengakses informasi akademik. Mahasiswa dapat melihat jadwal kuliah, hasil ujian, transkrip nilai, dan informasi pribadi mereka. Dosen dapat mengakses data mahasiswa, mengunggah materi pembelajaran, dan memberikan penilaian. Pihak administrasi dapat melihat dan mengelola data mahasiswa secara efisien.
3. Meningkatkan interaksi dan komunikasi: Aplikasi ini memfasilitasi komunikasi antara mahasiswa, dosen, dan pihak administrasi. Mahasiswa dapat berinteraksi dengan dosen melalui fitur pesan atau forum diskusi. Dosen dapat memberikan umpan balik kepada mahasiswa dan memberikan informasi penting. Pihak administrasi dapat memberikan pengumuman dan informasi terkait.
4. Monitoring perkembangan akademik: Aplikasi ini membantu dalam memantau dan melacak perkembangan akademik mahasiswa. Mahasiswa dapat melihat hasil ujian, nilai, dan mengikuti perkembangan akademik mereka. Dosen dan pihak administrasi dapat melihat data akademik mahasiswa secara real-time dan memberikan dukungan yang diperlukan.
5. Peningkatan transparansi: Aplikasi ini membantu meningkatkan transparansi dalam proses akademik. Mahasiswa dapat melihat informasi yang relevan, seperti jadwal kuliah, penilaian, dan kebijakan akademik. Pihak administrasi dapat menyediakan informasi yang diperlukan kepada mahasiswa dengan lebih mudah dan transparan.
Secara keseluruhan, tujuan utama aplikasi sistem informasi akademik mahasiswa adalah untuk meningkatkan efisiensi, aksesibilitas, interaksi, monitoring, dan transparansi dalam pengelolaan informasi dan administrasi akademik mahasiswa.
1.2 Document Conventions
Dalam mendokumentasikan aplikasi untuk sistem informasi akademik mahasiswa, ada beberapa konvensi yang dapat digunakan: Gunakan penulisan yang jelas dan tata bahasa yang baik, Gunakan judul dan heading yang deskriptif, Gunakan format teks konsisten untuk kode, nama objek, dan variabel, Gunakan daftar dan penomoran untuk mengorganisasi informasi, Sertakan contoh dan ilustrasi yang jelas, Berikan penjelasan rinci untuk setiap bagian aplikasi atau fitur, Sertakan referensi atau hyperlink jika diperlukan, Gunakan indeks atau fitur pencarian jika memungkinkan.
Pastikan untuk menggunakan konvensi yang konsisten dan sesuai dengan kebutuhan proyek agar pengguna dapat dengan mudah memahami dokumentasi aplikasi.
1.3 Intended Audience and Reading Suggestions
Audience yang dituju untuk dokumentasi aplikasi sistem informasi akademik mahasiswa meliputi:
· Mahasiswa: Mahasiswa merupakan pengguna utama aplikasi ini. Dokumentasi harus mudah dipahami, jelas, dan disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa. Fokus pada penggunaan fitur-fitur yang relevan bagi mahasiswa, seperti melihat jadwal kuliah, mengakses materi pembelajaran, dan melihat hasil ujian.
· Dosen: Dosen juga merupakan audiens yang penting. Dokumentasi harus menjelaskan cara penggunaan fitur yang relevan bagi dosen, seperti memberikan penilaian, mengunggah materi pembelajaran, dan berinteraksi dengan mahasiswa melalui fitur komunikasi.
· Pihak Administrasi: Pihak administrasi lembaga pendidikan juga perlu memahami dokumentasi aplikasi untuk mengelola data mahasiswa, membuat laporan, dan melakukan tugas administratif lainnya. Dokumentasi harus mencakup langkah-langkah yang relevan dan memberikan pemahaman yang jelas tentang penggunaan aplikasi dari perspektif administratif.
Saran membaca untuk audiens yang dimaksud:
· Mahasiswa: Fokus pada bagian dokumentasi yang menjelaskan cara mengakses informasi pribadi, melihat jadwal kuliah, mendaftar mata kuliah, melihat hasil ujian, dan berinteraksi dengan dosen dan mahasiswa lainnya. Pahami juga bagian yang menjelaskan fitur-fitur khusus bagi mahasiswa, seperti pengajuan cuti atau pengunduran diri.
· Dosen: Fokus pada bagian yang menjelaskan cara memberikan penilaian, mengunggah materi pembelajaran, dan berinteraksi dengan mahasiswa melalui fitur komunikasi. Pahami juga bagian yang menjelaskan cara mengakses data mahasiswa dan melihat informasi akademik yang relevan.
· Pihak Administrasi: Pahami bagian yang menjelaskan pengelolaan data mahasiswa, pembuatan laporan, dan tugas administratif lainnya. Fokus pada bagian yang menjelaskan penggunaan aplikasi dari perspektif administratif, termasuk manajemen ruang kuliah, penjadwalan, dan pemantauan kinerja akademik mahasiswa.
Selain membaca dokumentasi, penting juga untuk menggunakan aplikasi secara langsung dan mengikuti petunjuk praktis yang diberikan. Dalam hal ini, dokumentasi menjadi panduan referensi yang dapat digunakan saat diperlukan.
1.4 Product Scope
Product Scope dari aplikasi sistem informasi akademik mahasiswa mencakup fitur dan fungsi yang terkait dengan manajemen informasi akademik. Berikut ini adalah beberapa contoh dari cakupan produk yang mungkin dimiliki oleh aplikasi tersebut:
1. Manajemen Data Mahasiswa: Aplikasi ini dapat menyimpan dan mengelola data pribadi mahasiswa, seperti nama, nomor identitas, alamat, dan kontak. Hal ini juga dapat mencakup informasi akademik seperti program studi, tahun masuk, dan status kuliah.
2. Jadwal Kuliah: Aplikasi dapat menampilkan jadwal kuliah mahasiswa, termasuk mata kuliah, waktu, tempat, dan nama dosen pengampu. Mahasiswa dapat melihat jadwal mereka dan mengatur kegiatan harian mereka berdasarkan jadwal ini.
3. Registrasi Mata Kuliah: Aplikasi ini dapat memfasilitasi proses registrasi mata kuliah, di mana mahasiswa dapat memilih mata kuliah yang ingin mereka ambil untuk setiap semester. Sistem ini dapat memberikan informasi tentang persyaratan, kapasitas kelas, dan ketersediaan mata kuliah.
4. Penilaian dan Transkrip Nilai: Aplikasi ini dapat mencatat dan mengelola hasil ujian dan penilaian mahasiswa. Mahasiswa dapat melihat nilai mereka untuk setiap mata kuliah dan melihat transkrip nilai mereka secara keseluruhan. Hal ini juga dapat mencakup fitur perhitungan rata-rata nilai atau indeks prestasi mahasiswa.
5. Pengumuman dan Komunikasi: Aplikasi ini dapat memberikan pengumuman penting dari pihak administrasi atau dosen kepada mahasiswa. Selain itu, aplikasi ini juga dapat menyediakan fitur komunikasi, seperti pesan langsung atau forum diskusi, untuk memfasilitasi interaksi antara mahasiswa, dosen, dan pihak administrasi.
6. Materi Pembelajaran: Aplikasi ini dapat menyediakan akses ke materi pembelajaran, seperti slide kuliah, tugas, atau bahan bacaan. Mahasiswa dapat mengunduh atau mengakses materi ini untuk mendukung proses belajar mereka.
7. Manajemen Cuti dan Izin: Aplikasi ini dapat menyediakan fitur untuk pengajuan cuti akademik atau pengunduran diri oleh mahasiswa. Pihak administrasi dapat memproses permohonan tersebut dan mengelola informasi terkait cuti atau izin mahasiswa.
8. Laporan dan Analisis: Aplikasi ini dapat menghasilkan laporan dan analisis terkait data akademik, seperti tingkat kehadiran, tingkat kelulusan, atau kinerja akademik mahasiswa. Hal ini membantu pihak administrasi dalam pemantauan dan evaluasi sistem pendidikan.
Perlu dicatat bahwa cakupan produk ini dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan dan tujuan lembaga pendidikan yang menggunakan aplikasi. Beberapa fitur mungkin ditambahkan atau diubah sesuai dengan kebijakan dan persyaratan institusi tersebut.
1.1 References
Dalam mengembangkan aplikasi untuk sistem informasi akademik mahasiswa, referensi berikut dapat menjadi sumber informasi yang berguna:
1. "Sistem Informasi Akademik Berbasis Web" oleh Achmad Nizar Hidayanto, Achmad Munir, dan Ayu Purwarianti. Buku ini memberikan pemahaman tentang konsep dasar dan implementasi sistem informasi akademik berbasis web.
2. "Design and Implementation of Academic Information System Using Web Services" oleh Mohammad Shahram Moin. Artikel ini membahas rancangan dan implementasi sistem informasi akademik menggunakan layanan web.
3. "Academic Information System for Higher Education Institutions" oleh Mohammad Nurul Huda dan Norazah Yusof. Artikel ini membahas tentang sistem informasi akademik untuk institusi pendidikan tinggi dan memberikan panduan dalam pengembangan sistem tersebut.
4. "Development of Academic Information System for Higher Education Institutions" oleh Teuku Yuliar Arif. Artikel ini membahas tentang pengembangan sistem informasi akademik untuk institusi pendidikan tinggi dengan menggunakan metode pengembangan perangkat lunak.
5. "Academic Information Systems: Best Practices and Trends" oleh K. Sujatha, R. Sivaraman, dan B. Santhi. Buku ini memberikan wawasan tentang praktik terbaik dan tren dalam pengembangan sistem informasi akademik.
2. Overall Description
2.1 Product Perspective
Projek aplikasi untuk sistem informasi akademik mahasiswa dapat memiliki berbagai fitur dan fungsi yang membantu dalam pengelolaan informasi akademik mahasiswa. Berikut adalah beberapa perspektif produk yang dapat dipertimbangkan:
Manajemen Profil Mahasiswa:
1. Fitur pendaftaran mahasiswa baru.
· Pengelolaan data pribadi mahasiswa, seperti nama, alamat, nomor telepon, dll.
· Pengaturan foto profil mahasiswa.
· Pengelolaan informasi kontak darurat.
2. Informasi Akademik:
· Penjadwalan kuliah, termasuk informasi tentang jadwal, lokasi, dan pengajar.
· Akses ke daftar kursus yang tersedia, beserta deskripsi dan persyaratan kursus.
· Riwayat akademik mahasiswa, termasuk nilai, transkrip, dan prestasi.
· Pengumuman dan pengiriman pesan terkait informasi akademik.
3. Registrasi dan Manajemen Kursus:
· Pemilihan dan pendaftaran kursus secara online.
· Penawaran kursus yang sedang berlangsung.
· Notifikasi jika kursus yang diinginkan tidak tersedia atau memiliki pembatasan.
· Kemampuan untuk menambahkan atau menghapus kursus.
4. Pengelolaan Tugas dan Pengumpulan Materi:
· Pengunggahan dan pengunduhan tugas dan materi kuliah.
· Pengingat tenggat waktu tugas.
· Pemberian dan penilaian tugas oleh pengajar.
· Penyimpanan dan akses ke arsip tugas sebelumnya.
5. Komunikasi dan Kolaborasi:
· Forum diskusi untuk diskusi kelompok dan tanya jawab antara mahasiswa dan pengajar.
· Pesan langsung atau obrolan dengan pengajar dan sesama mahasiswa.
· Pengumuman umum atau kelas khusus yang dikirim oleh pengajar.
· Kemampuan untuk membentuk kelompok studi dan berbagi sumber daya.
6. Pengelolaan Pembayaran:
· Informasi tagihan dan pembayaran kuliah.
· Pengingat tenggat waktu pembayaran.
· Rincian pembayaran dan riwayat transaksi.
7. Pengaturan Keamanan dan Privasi:
· Otentikasi pengguna dan pengaturan kata sandi yang aman.
· Pengaturan privasi untuk mengendalikan tampilan dan akses informasi pribadi.
· Perlindungan data pribadi mahasiswa.
8. Pemberitahuan dan Pengingat:
· Pengingat penting, seperti tenggat waktu kursus, ulangan, atau acara akademik.
· Pemberitahuan perubahan jadwal atau pembatalan kelas.
· Pemberitahuan akademik penting dari universitas atau fakultas.
Selain itu, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan spesifik universitas atau institusi pendidikan tertentu serta fitur tambahan yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna dan efisiensi sistem informasi akademik mahasiswa.
2.2 Product Functions
Berikut adalah beberapa fungsi produk yang dapat dipertimbangkan untuk projek aplikasi sistem informasi akademik mahasiswa:
Autentikasi dan Manajemen Pengguna:
· Registrasi pengguna baru (mahasiswa, pengajar, staf akademik, dll.).
· Otentikasi pengguna untuk login ke aplikasi.
· Pengelolaan profil pengguna, termasuk pembaruan informasi pribadi.
2. Manajemen Data Mahasiswa:
· Penambahan, pengeditan, dan penghapusan data mahasiswa.
· Pencarian dan penampilan informasi mahasiswa, seperti data pribadi, informasi akademik, dan catatan lainnya.
· Penugasan nomor identitas unik untuk setiap mahasiswa.
1. Penjadwalan dan Manajemen Kursus:
· Penentuan jadwal kuliah dan pengajar.
· Penawaran kursus dan pendaftaran mahasiswa ke kursus yang dipilih.
· Manajemen kapasitas kelas dan batasan pendaftaran.
· Penetapan prasyarat dan kredit kursus.
2. Pengelolaan Nilai dan Transkrip:
· Penyimpanan dan pengelolaan nilai mahasiswa.
· Perhitungan rata-rata nilai dan penghasilan transkrip akademik.
· Aksesibilitas transkrip akademik secara online untuk mahasiswa.
3. Manajemen Tugas dan Penugasan:
· Pengunggahan, pengelolaan, dan pengiriman tugas oleh pengajar.
· Notifikasi dan pengingat tenggat waktu tugas untuk mahasiswa.
· Penilaian dan penugasan nilai oleh pengajar.
· Penyimpanan dan akses ke arsip tugas sebelumnya.
4. Komunikasi dan Kolaborasi:
· Forum diskusi atau ruang obrolan untuk interaksi antara mahasiswa dan pengajar.
· Sistem pesan internal untuk komunikasi antara pengguna.
· Kemampuan berbagi file dan sumber daya antara mahasiswa dan pengajar.
· Pengiriman pengumuman akademik oleh pengajar atau staf akademik.
5. Manajemen Keuangan:
· Pemberitahuan dan informasi pembayaran kuliah.
· Riwayat pembayaran dan catatan keuangan mahasiswa.
· Pilihan metode pembayaran yang berbeda, seperti transfer bank, kartu kredit, atau pembayaran online.
6. Pengaturan dan Preferensi Pengguna:
· Pengaturan preferensi dan notifikasi pengguna
· Pengelolaan izin akses pengguna berdasarkan peran dan tanggung jawab.
· Pengaturan privasi dan keamanan untuk melindungi data pribadi mahasiswa.
7. Pelaporan dan Analisis:
· Pembuatan laporan dan analisis data akademik, seperti statistik mahasiswa, kehadiran, atau penilaian.
· Visualisasi data untuk memahami tren dan kinerja akademik.
8. Integrasi Sistem dan Layanan Tambahan:
· Integrasi dengan sistem keuangan universitas.
· Integrasi dengan sistem perpustakaan universitas.
· Integrasi dengan kalender akademik dan jadwal acara universitas.
Fungsi-fungsi ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan spes
2.3 User Classes and Characteristics
Dalam projek aplikasi untuk sistem informasi akademik mahasiswa, terdapat beberapa kelas pengguna (user classes) yang dapat diidentifikasi. Setiap kelas pengguna memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda. Berikut adalah beberapa contoh kelas pengguna beserta karakteristiknya:
1. Mahasiswa:
· Mahasiswa adalah pengguna utama aplikasi.
· Mereka memiliki akun pengguna dan dapat mengakses berbagai fitur aplikasi.
· Mahasiswa menggunakan aplikasi untuk mendaftar kursus, melihat jadwal kuliah, mengirim dan menerima tugas, melihat nilai dan transkrip, berinteraksi dengan pengajar dan sesama mahasiswa, dan mengakses informasi akademik penting.
· Mereka memiliki kebutuhan untuk mengatur dan melacak progres akademik mereka, mengakses bahan kuliah, berkomunikasi dengan pengajar dan teman sekelas, serta memantau informasi keuangan mereka.
2. Pengajar/Dosen:
· Pengajar atau dosen adalah pengguna yang mengajar dan mengelola kursus di universitas.
· Mereka menggunakan aplikasi untuk mengunggah materi kuliah, memberikan tugas, mengevaluasi dan memberi nilai, berkomunikasi dengan mahasiswa, dan mengelola informasi akademik.
· Pengajar memiliki kebutuhan untuk mengatur jadwal kuliah, melihat daftar mahasiswa yang terdaftar, memberikan umpan balik, mengelola tugas dan penugasan, serta mengakses data akademik mahasiswa.
3. Staf Akademik:
· Staf akademik adalah pengguna yang terlibat dalam administrasi akademik di universitas.
· Mereka menggunakan aplikasi untuk mengelola data mahasiswa, seperti penerimaan mahasiswa baru, registrasi, pengaturan jadwal kuliah, dan pengelolaan informasi akademik lainnya.
· Staf akademik memiliki kebutuhan untuk mengelola data mahasiswa, mengirim pemberitahuan akademik, menghasilkan laporan, dan mendukung proses administrasi lainnya.
4. Administrator Sistem:
· Administrator sistem adalah pengguna yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan pemeliharaan aplikasi dan infrastruktur teknis.
· Mereka memiliki akses ke tingkat sistem dan bertanggung jawab untuk memastikan keamanan, ketersediaan, dan kinerja aplikasi.
· Administrator sistem memiliki kebutuhan untuk mengelola pengguna, mengatur perizinan akses, melakukan pemeliharaan, mengatasi masalah teknis, dan memastikan integritas data.
Karakteristik dan kebutuhan setiap kelas pengguna dapat bervariasi berdasarkan peran dan tanggung jawab mereka dalam konteks sistem informasi akademik mahasiswa. Penting untuk memahami profil pengguna dan mendesain aplikasi dengan mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi mereka.
2.4 Operating Environment
Projek aplikasi untuk sistem informasi akademik mahasiswa dapat dioperasikan dalam berbagai lingkungan yang berbeda. Berikut adalah beberapa contoh lingkungan operasional yang perlu dipertimbangkan:
1. Desktop:
· Aplikasi dapat dijalankan di komputer desktop dengan sistem operasi seperti Windows, macOS, atau Linux.
· Dapat digunakan oleh pengguna seperti mahasiswa, pengajar, staf akademik, dan administrator sistem.
· Membutuhkan instalasi lokal atau akses melalui web browser.
2. Web:
· Aplikasi dapat diakses melalui web browser di berbagai platform, termasuk komputer desktop, laptop, tablet, dan ponsel.
· Mahasiswa, pengajar, staf akademik, dan administrator sistem dapat mengakses aplikasi melalui antarmuka web yang responsif.
· Tidak memerlukan instalasi lokal dan memungkinkan akses dari mana saja dengan koneksi internet.
3. Mobile:
· Aplikasi dapat dikembangkan untuk dijalankan secara native di perangkat mobile, seperti smartphone dan tablet.
· Mahasiswa dan pengguna lainnya dapat mengakses aplikasi melalui aplikasi mobile yang diunduh dan diinstal dari toko aplikasi (App Store, Google Play Store, dll.).
· Fitur-fitur aplikasi dapat dioptimalkan untuk pengalaman pengguna mobile, seperti notifikasi push, navigasi yang responsif, dan tampilan yang sesuai dengan ukuran layar.
4. Server:
· Bagian backend aplikasi, termasuk basis data dan logika bisnis, dapat dijalankan di server atau cloud.
· Memastikan keandalan, ketersediaan, dan skalabilitas aplikasi.
· Dapat mengelola banyak pengguna secara bersamaan dan menyimpan data secara efisien.
5. Jaringan:
· Aplikasi memerlukan koneksi jaringan yang stabil untuk berinteraksi dengan server, memperbarui data, dan mengirim atau menerima informasi.
· Dapat berjalan di lingkungan jaringan kabel atau nirkabel (Wi-Fi, 3G/4G/5G) tergantung pada ketersediaan dan kebutuhan pengguna.
6. Keamanan:
· Lingkungan operasional harus mempertimbangkan keamanan data pengguna, terutama informasi pribadi dan akademik mahasiswa.
· Perlindungan data, otentikasi pengguna, dan enkripsi komunikasi adalah aspek penting yang perlu dipertimbangkan.
Dalam mengembangkan projek aplikasi untuk sistem informasi akademik mahasiswa, penting untuk mempertimbangkan lingkungan operasional yang relevan dengan kebutuhan pengguna dan infrastruktur yang tersedia.
2.5 Design and Implementation Constraints
Dalam merancang dan mengimplementasikan projek aplikasi untuk sistem informasi akademik mahasiswa, ada beberapa kendala dan batasan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa contoh kendala desain dan implementasi yang mungkin terjadi:
1. Kebutuhan Fungsional:
· Perlu pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan fungsional yang diperlukan oleh universitas atau institusi pendidikan yang bersangkutan.
· Keterbatasan waktu dan sumber daya untuk mengembangkan semua fitur yang diinginkan.
· Perlu adanya pemilihan prioritas untuk fitur-fitur utama yang paling penting bagi pengguna.
2. Kebutuhan Non-Fungsional:
· Kinerja: Aplikasi harus responsif dan mampu menangani banyak pengguna secara bersamaan tanpa mengalami penurunan performa.
· Keamanan: Perlu ada pengamanan data yang kuat dan perlindungan terhadap serangan seperti peretasan, pencurian data, dan serangan lainnya.
· Skalabilitas: Aplikasi harus mampu berkembang dan menangani pertumbuhan jumlah pengguna dan data dengan efisien.
3. Integrasi dengan Sistem Lain:
· Aplikasi harus mampu berintegrasi dengan sistem lain yang ada di universitas atau institusi pendidikan, seperti sistem keuangan, perpustakaan, dan kalender akademik.
· Dibutuhkan pemahaman yang baik tentang format data dan protokol komunikasi yang digunakan dalam integrasi.
4. Keterbatasan Teknologi:
· Terbatasnya sumber daya seperti perangkat keras, perangkat lunak, dan bandwidth jaringan.
· Dibutuhkan pemilihan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan, ketersediaan, dan kemampuan pengembang.
5. Keterbatasan Waktu dan Anggaran:
· Batasan waktu pengembangan yang ditentukan untuk menyelesaikan projek.
· Keterbatasan anggaran yang dapat mempengaruhi pemilihan teknologi, pengembangan fitur, dan sumber daya lainnya.
6. Kompatibilitas Platform:
· Dibutuhkan pemahaman tentang berbagai platform dan perangkat yang akan digunakan oleh pengguna, seperti desktop, web, dan mobile.
· Pengembangan aplikasi yang kompatibel dengan berbagai sistem operasi dan perangkat yang umum digunakan oleh pengguna.
7. Kebijakan Privasi dan Keamanan:
· Dibutuhkan pematuhan terhadap kebijakan privasi dan perlindungan data yang berlaku.
· Perlunya mengikuti standar keamanan dan regulasi yang relevan dalam pengolahan data pengguna.
8. Pemeliharaan dan Dukungan:
· Setelah implementasi, aplikasi memerlukan pemeliharaan dan dukungan yang berkelanjutan.
· Perlu adanya rencana dukungan teknis dan pembaruan sistem untuk menjaga aplikasi tetap berjalan dan memenuhi kebutuhan pengguna.
Dalam menghadapi kendala dan batasan ini, penting untuk melakukan perencanaan yang matang, komunikasi yang baik dengan pihak yang terkait, dan pemilihan solusi yang tepat.
2.6 User Documentation
Dalam projek aplikasi untuk sistem informasi akademik mahasiswa, penting untuk menyediakan dokumentasi yang jelas dan komprehensif kepada pengguna. Dokumentasi ini akan membantu pengguna memahami cara menggunakan aplikasi dengan efektif. Berikut adalah beberapa contoh dari jenis-jenis dokumentasi yang dapat disediakan:
1. Panduan Pengguna (User Guide):
· Panduan pengguna berisi instruksi langkah demi langkah tentang cara menggunakan berbagai fitur aplikasi.
· Menyediakan penjelasan rinci tentang fungsi dan tampilan antarmuka pengguna.
· Termasuk ilustrasi, gambar layar, dan contoh penggunaan yang membantu pengguna dalam memahami dan mengoperasikan aplikasi.
2. Dokumentasi Instalasi:
· Jika aplikasi membutuhkan instalasi lokal, dokumentasi ini memberikan instruksi tentang langkah-langkah untuk menginstal dan mengonfigurasi aplikasi di lingkungan pengguna
· Termasuk persyaratan sistem, langkah-langkah instalasi, dan konfigurasi yang diperlukan.
Dokumentasi Konfigurasi
· Dokumentasi ini memberikan panduan tentang cara mengonfigurasi aplikasi sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pengguna.
· Menyediakan informasi tentang pengaturan preferensi, notifikasi, dan pengaturan lainnya yang tersedia dalam aplikasi.
4. FAQ (Frequently Asked Questions):
· FAQ menyediakan daftar pertanyaan umum yang sering diajukan oleh pengguna beserta jawaban yang tepat.
· Menyediakan solusi bagi pengguna yang menghadapi masalah umum atau pertanyaan seputar aplikasi.
5. Tutorial atau Video Pembelajaran:
· Tutorial atau video pembelajaran interaktif dapat disediakan untuk membantu pengguna memahami dan menguasai fitur-fitur aplikasi.
· Menyediakan demonstrasi langkah demi langkah tentang cara menggunakan aplikasi melalui video atau tutorial interaktif.
6. Dokumentasi Pemeliharaan dan Administrasi:
· Dokumentasi ini ditujukan kepada administrator sistem atau staf teknis yang bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengoperasian aplikasi.
· Menyediakan petunjuk tentang pemeliharaan rutin, pengawasan, dan pemecahan masalah.
7. Glossary (Daftar Istilah):
· Glossary berisi daftar istilah dan pengertiannya yang relevan dengan aplikasi.
· Membantu pengguna memahami terminologi khusus yang digunakan dalam aplikasi.
Selain itu, penting juga untuk menyediakan kontak dukungan teknis, baik berupa email atau nomor telepon, agar pengguna dapat menghubungi tim dukungan jika mengalami masalah atau memiliki pertanyaan.
Dokumentasi harus disusun dengan bahasa yang jelas, terstruktur, dan mudah dipahami. Disarankan untuk menggunakan format yang mudah diakses, seperti file PDF, halaman web, atau format yang dapat dicetak.
2.4 Assumptions and Dependencies
Dalam projek aplikasi untuk sistem informasi akademik mahasiswa, terdapat beberapa asumsi (assumptions) dan ketergantungan (dependencies) yang mungkin perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa contoh asumsi dan ketergantungan umum yang dapat terjadi:
Asumsi:
1. Akses Internet: Asumsikan pengguna memiliki akses internet yang stabil untuk menggunakan aplikasi.
2. Ketersediaan Infrastruktur: Asumsikan bahwa infrastruktur jaringan dan sistem yang diperlukan, seperti server, basis data, dan perangkat keras, tersedia dan berfungsi dengan baik.
3. Kesesuaian Kebijakan dan Peraturan: Asumsikan bahwa aplikasi mematuhi kebijakan dan peraturan yang berlaku dalam pengolahan data pribadi mahasiswa, seperti peraturan privasi dan perlindungan data.
4. Ketersediaan Data yang Diperlukan: Asumsikan bahwa data akademik mahasiswa, seperti informasi pribadi, jadwal kuliah, dan transkrip, tersedia dan dapat diakses dengan benar dari sumber yang relevan.
Ketergantungan:
1. Sumber Daya Teknis: Ketergantungan pada sumber daya teknis yang diperlukan, seperti server, basis data, perangkat keras, dan perangkat lunak lainnya.
2. Integrasi dengan Sistem yang Ada: Ketergantungan pada integrasi dengan sistem lain yang ada di universitas atau institusi pendidikan, seperti sistem keuangan, perpustakaan, dan kalender akademik.
3. Kerjasama dan Keterlibatan Pengguna: Ketergantungan pada kerjasama dan partisipasi pengguna, seperti mahasiswa, pengajar, dan staf akademik, dalam memberikan data yang diperlukan dan mematuhi kebijakan penggunaan aplikasi.
4. Ketersediaan Sumber Daya Manusia: Ketergantungan pada ketersediaan dan kemampuan sumber daya manusia yang diperlukan untuk pengembangan, pengujian, dan pemeliharaan aplikasi.
Penting untuk mengidentifikasi dan memperhatikan asumsi dan ketergantungan ini selama perencanaan dan implementasi projek aplikasi. Hal ini akan membantu mengurangi risiko dan memastikan bahwa aplikasi dapat berfungsi secara efektif sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna.
3 External Interface Requirements
3.1 User Interfaces
Untuk mengembangkan antarmuka pengguna (user interface/UI) untuk sebuah aplikasi sistem informasi akademik mahasiswa, ada beberapa prinsip desain dan komponen yang perlu dipertimbangkan.
1. Penelitian Pengguna: Lakukan riset tentang pengguna target Anda, yaitu mahasiswa. Pelajari kebutuhan mereka, tujuan penggunaan, preferensi, dan tantangan yang mereka hadapi dalam menggunakan sistem informasi akademik.
2. Desain Informasi: Identifikasi informasi utama yang perlu ditampilkan dalam sistem informasi akademik. Ini mungkin meliputi jadwal kuliah, daftar mata kuliah, nilai, pengumuman, transkrip, dan lain-lain. Buatlah sketsa atau wireframe awal untuk mengatur tata letak dan struktur informasi.
3. Organisasi dan Navigasi: Desain tata letak yang intuitif dan mudah dipahami. Buat navigasi yang jelas dan mudah diikuti untuk membantu pengguna menemukan informasi dengan cepat. Pertimbangkan penggunaan menu, panel samping, atau ikon navigasi untuk membantu pengguna berpindah antarmuka.
4. Responsif dan Mobile-Friendly: Pastikan antarmuka pengguna responsif sehingga dapat diakses dengan baik di berbagai perangkat, termasuk ponsel pintar dan tablet. Desainlah antarmuka yang mudah digunakan dengan ukuran teks dan tombol yang cukup besar untuk penggunaan di perangkat mobile.
5. Warna dan Visual: Pilih palet warna yang sesuai dengan identitas merek institusi pendidikan. Gunakan warna yang mudah dibaca dan kontras yang memadai antara teks dan latar belakang. Gunakan ikon dan grafik yang relevan untuk membantu memvisualisasikan informasi.
6. Konsistensi: Tetap konsisten dalam desain antarmuka untuk meminimalkan kebingungan pengguna. Gunakan pola desain yang konsisten dalam tata letak, ikon, tombol, dan elemen antarmuka lainnya.
7. Umpan Balik dan Validasi: Sertakan umpan balik visual untuk memvalidasi tindakan pengguna, seperti konfirmasi saat mengubah data atau mengirim formulir. Berikan juga pesan kesalahan yang jelas saat terjadi kesalahan input.
8. Pengujian Pengguna: Setelah membuat desain awal, lakukan pengujian pengguna untuk mengumpulkan umpan balik tentang pengalaman pengguna. Gunakan umpan balik ini untuk memperbaiki desain antarmuka dan membuat perbaikan yang diperlukan.
9. Iterasi dan Perbaikan: Desain antarmuka adalah proses berkelanjutan. Terus lakukan iterasi dan perbaikan berdasarkan umpan balik pengguna, tren desain terbaru, dan kebutuhan baru yang muncul.
10. Prototipe Interaktif: Buat prototipe interaktif menggunakan alat desain atau prototyping, seperti Adobe XD, Figma, atau InVision. Ini memungkinkan Anda menguji fungsionalitas antarmuka dan mendapatkan umpan balik sebelum mengembangkan aplikasi sepenuhnya.
3.2 Hardware Interfaces
Untuk mengembangkan aplikasi sistem informasi akademik mahasiswa, Anda juga perlu mempertimbangkan komponen antarmuka perangkat keras (hardware interfaces) yang mungkin diperlukan.
1. Komputer/Laptop: Aplikasi sistem informasi akademik biasanya akan diakses melalui komputer atau laptop. Pastikan aplikasi Anda kompatibel dengan berbagai sistem operasi seperti Windows, macOS, dan Linux, serta mempertimbangkan perbedaan ukuran layar, resolusi, dan perangkat masukan (keyboard, mouse/trackpad).
2. Ponsel Pintar/Tablet: Selain akses melalui komputer, pengguna juga dapat mengakses sistem informasi akademik melalui ponsel pintar atau tablet. Pastikan antarmuka pengguna responsif dan dioptimalkan untuk ukuran layar yang lebih kecil serta perangkat masukan sentuh.
3. Scanner: Aplikasi sistem informasi akademik mungkin memerlukan integrasi dengan perangkat scanner untuk mengunggah atau mengkonversi dokumen fisik menjadi format digital. Pastikan aplikasi mendukung penggunaan scanner dan dapat mengolah hasil pemindaian dengan baik.
4. Printer: Beberapa fitur aplikasi sistem informasi akademik mungkin melibatkan pencetakan dokumen, seperti mencetak jadwal kuliah atau transkrip akademik. Pastikan aplikasi mendukung integrasi dengan printer dan dapat menghasilkan tata letak yang sesuai untuk pencetakan.
5. Sensor Sidik Jari/Kamera: Keamanan adalah aspek penting dalam sistem informasi akademik. Anda dapat mempertimbangkan penggunaan sensor sidik jari atau kamera pada perangkat keras untuk otentikasi pengguna atau verifikasi identitas.
6. Kartu Identitas/Akses: Jika institusi pendidikan menggunakan kartu identitas mahasiswa atau kartu akses khusus, Anda mungkin perlu mempertimbangkan integrasi dengan pembaca kartu untuk memfasilitasi akses ke sistem informasi akademik.
7. Perangkat Keras Eksternal Lainnya: Bergantung pada kebutuhan spesifik aplikasi Anda, mungkin ada perangkat keras eksternal lainnya yang relevan, seperti perangkat penyimpanan eksternal (flash drive, hard drive), perangkat perekam suara, atau perangkat pengambilan gambar.
Pastikan untuk melakukan riset tentang kebutuhan perangkat keras yang relevan dengan aplikasi sistem informasi akademik yang Anda kembangkan. Hal ini akan memastikan bahwa antarmuka pengguna yang Anda desain kompatibel dan dapat memberikan pengalaman yang mulus kepada pengguna.
3.3 Software Interfaces
Untuk mengembangkan aplikasi sistem informasi akademik mahasiswa, Anda perlu mempertimbangkan komponen antarmuka perangkat lunak (software interfaces) yang diperlukan untuk mengintegrasikan sistem Anda dengan komponen lainnya. Berikut adalah beberapa contoh software interfaces yang relevan dalam konteks tersebut:
1. Basis Data: Aplikasi sistem informasi akademik akan menggunakan basis data untuk menyimpan dan mengelola informasi mahasiswa, jadwal kuliah, nilai, dan data akademik lainnya. Anda perlu merancang antarmuka dengan basis data yang sesuai, seperti menggunakan SQL untuk mengakses dan memanipulasi data.
2. API (Application Programming Interface): Jika aplikasi sistem informasi akademik perlu berintegrasi dengan sistem atau layanan eksternal, seperti sistem keuangan atau sistem pendaftaran, Anda perlu merancang antarmuka API yang memungkinkan pertukaran data antara aplikasi Anda dengan sistem eksternal tersebut.
3. Protokol Komunikasi: Jika ada komponen lain dalam infrastruktur IT institusi pendidikan yang perlu berkomunikasi dengan aplikasi Anda, Anda perlu mempertimbangkan protokol komunikasi yang sesuai, seperti protokol HTTP untuk komunikasi web atau protokol TCP/IP untuk komunikasi jaringan.
4. Sistem Operasi: Aplikasi sistem informasi akademik perlu kompatibel dengan berbagai sistem operasi yang umum digunakan, seperti Windows, macOS, dan Linux. Pastikan antarmuka aplikasi Anda dapat berjalan dengan baik di lingkungan yang berbeda.
5. Integrasi dengan Aplikasi Lain: Institusi pendidikan mungkin menggunakan aplikasi lain, seperti sistem email, kalender, atau aplikasi kolaborasi. Anda perlu mempertimbangkan integrasi dengan aplikasi ini jika diperlukan, seperti mengirim notifikasi melalui email atau mengintegrasikan jadwal kuliah dengan kalender.
6. Keamanan: Antarmuka pengguna yang aman adalah penting dalam aplikasi sistem informasi akademik. Anda perlu mempertimbangkan implementasi protokol keamanan, seperti enkripsi data, otentikasi pengguna, dan manajemen izin akses.
7. Antarmuka Pengguna (UI): Meskipun UI juga termasuk dalam aspek antarmuka perangkat lunak, namun perlu diperhatikan dalam konteks ini. Antarmuka pengguna harus dirancang dan dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman dan framework yang sesuai, seperti HTML, CSS, JavaScript, atau framework UI seperti React atau Angular.
Pastikan untuk melakukan analisis kebutuhan dan merencanakan integrasi yang diperlukan dengan komponen lain dalam sistem informasi akademik. Dengan merancang antarmuka perangkat lunak yang baik, Anda dapat memastikan bahwa aplikasi Anda dapat berfungsi dengan baik dan berintegrasi dengan komponen lain dengan lancar.
3.4 Communications Interfaces
Dalam pengembangan aplikasi sistem informasi akademik mahasiswa, terdapat beberapa komponen antarmuka komunikasi (communications interfaces) yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa contoh communications interfaces yang relevan dalam konteks tersebut:
1. Jaringan: Aplikasi sistem informasi akademik perlu terhubung dengan jaringan komputer untuk mengakses sumber daya dan layanan yang diperlukan. Anda perlu mempertimbangkan antarmuka komunikasi jaringan seperti protokol TCP/IP atau HTTP untuk mentransfer data antara klien dan server.
2. Internet: Jika aplikasi sistem informasi akademik Anda akan diakses melalui internet, Anda perlu mempertimbangkan antarmuka komunikasi internet yang relevan. Ini dapat mencakup protokol HTTP(S) untuk komunikasi web, penggunaan API web, atau protokol lain yang diperlukan untuk berkomunikasi melalui internet.
3. Email: Aplikasi sistem informasi akademik mungkin memerlukan antarmuka komunikasi email untuk mengirimkan notifikasi atau komunikasi penting kepada mahasiswa atau staf akademik. Anda perlu mempertimbangkan penggunaan protokol email standar, seperti SMTP atau IMAP, dan memastikan aplikasi Anda dapat mengirim dan menerima email secara efektif.
4. SMS (Short Message Service): Jika ingin menyediakan notifikasi melalui pesan teks kepada mahasiswa, Anda perlu mempertimbangkan antarmuka komunikasi SMS. Ini melibatkan integrasi dengan penyedia layanan SMS untuk mengirim dan menerima pesan teks dari aplikasi Anda.
5. Layanan Pesan Instan: Untuk memfasilitasi komunikasi real-time antara mahasiswa, dosen, atau staf akademik, Anda dapat mempertimbangkan integrasi dengan layanan pesan instan, seperti WhatsApp, Slack, atau Microsoft Teams. Ini memerlukan penggunaan antarmuka API atau protokol komunikasi yang sesuai dengan layanan yang dipilih.
6. Notifikasi Push: Antarmuka komunikasi notifikasi push memungkinkan Anda mengirim pemberitahuan instan ke perangkat pengguna, baik melalui aplikasi web atau aplikasi seluler. Anda perlu mempertimbangkan integrasi dengan layanan notifikasi push seperti Firebase Cloud Messaging (FCM) atau Apple Push Notification Service (APNS).
7. Web Services: Jika ada aplikasi atau layanan eksternal yang perlu berkomunikasi dengan sistem informasi akademik, Anda dapat merancang antarmuka komunikasi menggunakan teknologi web services seperti SOAP (Simple Object Access Protocol) atau RESTful API (Representational State Transfer). Ini memungkinkan pertukaran data antara sistem Anda dan aplikasi eksternal dengan cara yang terstandarisasi.
Pastikan untuk melakukan analisis kebutuhan dan merencanakan integrasi dengan komponen komunikasi yang relevan dalam aplikasi sistem informasi akademik Anda. Hal ini akan memastikan bahwa aplikasi Anda dapat berkomunikasi dengan efektif dan mengirimkan informasi yang diperlukan kepada pengguna dengan tepat waktu.
4 System Features
4.1 System Feature 1
4.1.1 Description and Priority
Description:
Aplikasi Sistem Informasi Akademik Mahasiswa adalah sebuah aplikasi yang dirancang untuk membantu mahasiswa dalam mengelola informasi akademik mereka secara efisien. Aplikasi ini menyediakan berbagai fitur yang meliputi pendaftaran mata kuliah, jadwal kuliah, transkrip akademik, pembayaran biaya kuliah, pengumuman dan notifikasi, serta manajemen profil mahasiswa. Aplikasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman belajar mahasiswa dengan menyediakan akses mudah dan terpusat ke informasi penting terkait akademik.
Priority:
Prioritas dalam pengembangan aplikasi ini harus didasarkan pada kebutuhan dan prioritas institusi pendidikan serta mahasiswa. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prioritas pengembangan adalah:
· Pendaftaran Mata Kuliah: Fitur ini merupakan salah satu yang paling penting karena pendaftaran mata kuliah adalah langkah krusial dalam perencanaan studi mahasiswa.
· Jadwal Kuliah: Memastikan penggunaan yang efisien dari waktu mahasiswa dan membantu mereka mengatur jadwal studi dengan baik.
· Transkrip Akademik: Memberikan akses mudah dan terperinci ke transkrip akademik mahasiswa untuk memantau kemajuan akademik dan melacak pencapaian studi.
· Pembayaran Biaya Kuliah: Memungkinkan mahasiswa untuk membayar biaya kuliah secara online dengan cepat dan aman.
· Pengumuman dan Notifikasi: Penting untuk menyampaikan informasi penting, perubahan jadwal, dan pengumuman akademik kepada mahasiswa dengan cepat dan efektif.
· Profil Mahasiswa: Memungkinkan mahasiswa untuk mengelola informasi pribadi mereka dan memperbarui data kontak serta program studi.
· Fitur lainnya: Fitur-fitur tambahan seperti evaluasi pengajar, perencanaan akademik, pengunduran diri, dan cuti dapat diberikan prioritas sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan institusi pendidikan.
Dalam menentukan prioritas, penting untuk melibatkan pemangku kepentingan seperti dosen, staf administrasi, dan tentunya mahasiswa untuk memastikan bahwa aplikasi memenuhi kebutuhan utama dan memberikan manfaat yang signifikan bagi penggunanya.
3.1.1 Stimulus/Response Sequences
Stimulus/Response Sequences adalah urutan interaksi antara pengguna dan sistem dalam aplikasi Sistem Informasi Akademik Mahasiswa. Berikut ini adalah beberapa contoh urutan Stimulus/Response Sequences yang mungkin terjadi dalam aplikasi:
1. Pendaftaran Mata Kuliah:
· Stimulus: Mahasiswa membuka aplikasi dan memilih opsi "Pendaftaran Mata Kuliah".
· Respons: Aplikasi menampilkan daftar mata kuliah yang tersedia.
· Stimulus: Mahasiswa memilih mata kuliah yang diinginkan.
· Respons: Aplikasi menambahkan mata kuliah ke dalam keranjang pendaftaran.
· Stimulus: Mahasiswa mengonfirmasi pendaftaran.
· Respons: Aplikasi memverifikasi ketersediaan tempat di mata kuliah dan memberikan konfirmasi pendaftaran kepada mahasiswa.
2. Jadwal Kuliah:
· Stimulus: Mahasiswa memilih opsi "Jadwal Kuliah" dalam aplikasi.
· Respons: Aplikasi menampilkan jadwal kuliah mahasiswa.
· Stimulus: Mahasiswa memilih hari atau minggu tertentu.
· Respons: Aplikasi menampilkan jadwal kuliah untuk hari atau minggu yang dipilih.
3. Transkrip Akademik:
· Stimulus: Mahasiswa memilih opsi "Transkrip Akademik" dalam aplikasi.
· Respons: Aplikasi menampilkan transkrip akademik mahasiswa.
· Stimulus: Mahasiswa memilih semester tertentu.
· Respons: Aplikasi menampilkan mata kuliah yang diambil dan nilai yang diperoleh dalam semester tersebut.
4.Pembayaran Biaya Kuliah:
· Stimulus: Mahasiswa memilih opsi "Pembayaran Biaya Kuliah" dalam aplikasi.
· Respons: Aplikasi menampilkan informasi biaya kuliah yang harus dibayar.
· Stimulus: Mahasiswa memilih metode pembayaran dan memasukkan detail pembayaran.
· Respons: Aplikasi memproses pembayaran dan memberikan konfirmasi pembayaran kepada mahasiswa.
4 Pengumuman dan Notifikasi:
· Stimulus: Aplikasi menerima pengumuman baru dari sistem administrasi.
· Respons: Aplikasi mengirim notifikasi kepada mahasiswa tentang pengumuman baru.
· Stimulus: Mahasiswa membuka notifikasi pengumuman.
· Respons: Aplikasi menampilkan isi pengumuman kepada mahasiswa.
Pola urutan Stimulus/Response ini dapat bervariasi tergantung pada desain dan fungsionalitas aplikasi yang dikembangkan. Pastikan untuk memahami kebutuhan dan preferensi pengguna, serta menyelaraskan urutan interaksi dengan pengalaman pengguna yang baik dan responsif dalam aplikasi.
4.1.3 Functional Requirements
1. Pendaftaran Mata Kuliah:
a. Mahasiswa dapat melihat daftar mata kuliah yang tersedia.
b. Mahasiswa dapat mencari mata kuliah berdasarkan kriteria tertentu seperti nama, kode, atau dosen pengajar.
c. Mahasiswa dapat menambahkan mata kuliah ke keranjang pendaftaran.
d. Mahasiswa dapat menghapus mata kuliah dari keranjang pendaftaran.
e. Sistem harus memverifikasi ketersediaan tempat di dalam mata kuliah sebelum mengonfirmasi pendaftaran.
f. Mahasiswa harus menerima konfirmasi pendaftaran setelah berhasil mendaftar.
2. Jadwal Kuliah:
a. Mahasiswa dapat melihat jadwal kuliah yang terdaftar untuk setiap semester.
b. Mahasiswa dapat melihat waktu, tempat, dan pengajar untuk setiap mata kuliah.
c. Mahasiswa dapat melakukan pencarian jadwal kuliah berdasarkan hari, waktu, atau mata kuliah tertentu.
3. Transkrip Akademik:
a. Mahasiswa dapat melihat transkrip akademik mereka, termasuk daftar mata kuliah yang diambil dan nilai yang diperoleh.
b. Mahasiswa dapat melihat jumlah total SKS yang diperoleh.
4. Pembayaran Biaya Kuliah:
a. Mahasiswa dapat melihat informasi biaya kuliah yang harus dibayar.
b. Mahasiswa dapat memilih metode pembayaran dan memasukkan detail pembayaran.
c. Sistem harus memproses pembayaran dan mengirimkan konfirmasi pembayaran kepada mahasiswa.
5. Pengumuman dan Notifikasi:
a. Sistem harus dapat mengirimkan pengumuman dan notifikasi kepada mahasiswa tentang perubahan jadwal, batas waktu penting, atau informasi akademik lainnya.
b. Mahasiswa harus dapat melihat dan membaca pengumuman serta notifikasi yang diterima.
6. Profil Mahasiswa:
a. Mahasiswa dapat mengelola informasi pribadi mereka, seperti alamat, nomor telepon, dan surel.
b. Mahasiswa dapat melihat dan memperbarui data kontak serta program studi mereka.
7. Evaluasi Pengajar:
a. Mahasiswa dapat memberikan penilaian dan umpan balik terhadap pengajar dan pengalaman belajar mereka.
4.2 System Feature 2 (and so on)
Deskripsi:
Fitur ini memungkinkan mahasiswa untuk mengelola tugas dan tugas akademik mereka dalam satu tempat yang terorganisir. Mahasiswa dapat melihat daftar tugas, mengatur tenggat waktu, menandai tugas yang selesai, dan melampirkan file terkait.
Persyaratan Fungsional:
· Mahasiswa dapat melihat daftar tugas yang harus diselesaikan.
· Mahasiswa dapat menambahkan tugas baru dengan mengisi informasi seperti judul, deskripsi, dan tenggat waktu.
· Mahasiswa dapat mengatur prioritas tugas atau menandai tugas yang telah selesai.
· Mahasiswa dapat melampirkan file terkait dengan tugas, seperti dokumen atau gambar.
· Sistem harus memberikan pengingat atau notifikasi kepada mahasiswa menjelang tenggat waktu tugas.
· Mahasiswa dapat mengedit atau menghapus tugas yang telah dibuat.
· Sistem harus menyimpan riwayat tugas yang telah diselesaikan untuk referensi dan dokumentasi.
Persyaratan Non-Fungsional:
· Antarmuka pengguna harus intuitif dan mudah digunakan agar mahasiswa dapat dengan cepat mengelola tugas mereka.
· Sistem harus memberikan respons yang cepat saat menambahkan, mengedit, atau menghapus tugas.
· Sistem harus dapat menyimpan file terkait dengan tugas dengan aman dan mengelolanya dengan baik.
· Sistem harus memberikan notifikasi atau pengingat yang tepat waktu untuk membantu mahasiswa mengelola tugas mereka dengan efektif.
1. Other Nonfunctional Requirements
5.1 Performance Requirements
· Waktu Responsif: Aplikasi harus memberikan waktu responsif yang cepat saat diakses oleh pengguna, dengan waktu muat halaman yang minimal untuk memastikan pengalaman pengguna yang baik.
· Ketersediaan Sistem: Aplikasi harus tersedia secara online dan dapat diakses oleh pengguna kapan saja selama jam operasional yang ditentukan. Ketersediaan sistem yang tinggi harus dipertahankan untuk menghindari waktu henti yang tidak diinginkan.
· Kinerja Pencarian: Fitur pencarian dalam aplikasi harus memberikan hasil yang akurat dan cepat. Pengguna harus dapat menemukan informasi yang relevan, seperti jadwal kuliah, transkrip akademik, atau informasi pribadi, dengan menggunakan kriteria pencarian yang sesuai.
· Penanganan Penggunaan Bersama yang Tinggi: Aplikasi harus mampu menangani banyak pengguna secara bersamaan tanpa mengurangi kinerja atau merusak integritas data. Ini penting karena banyak mahasiswa dan staf akademik mungkin akan mengakses sistem secara bersamaan pada saat yang sibuk, seperti saat pendaftaran kelas.
· Keamanan Data: Aplikasi harus memiliki mekanisme keamanan yang kuat untuk melindungi data mahasiswa, termasuk informasi pribadi, akademik, dan keuangan. Penggunaan autentikasi yang aman dan enkripsi data harus diimplementasikan untuk mencegah akses yang tidak sah.
· Skalabilitas: Aplikasi harus dapat berkembang seiring waktu untuk mengakomodasi peningkatan jumlah mahasiswa dan kebutuhan yang lebih kompleks. Sistem harus dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan pertumbuhan pengguna dan volume data yang lebih besar.
· Integrasi dengan Sistem Eksternal: Aplikasi harus mampu berintegrasi dengan sistem eksternal lainnya, seperti sistem manajemen pembayaran, sistem manajemen perpustakaan, atau sistem penjadwalan. Integrasi yang baik akan memungkinkan pertukaran data yang lancar antara sistem-sistem tersebut.
· Kesesuaian Platform: Aplikasi harus dapat berjalan pada berbagai platform, termasuk desktop, web, dan perangkat seluler. Tampilan dan fungsionalitas harus dioptimalkan untuk setiap platform yang didukung.
· Pelaporan dan Analisis: Aplikasi harus memiliki kemampuan untuk menghasilkan laporan dan analisis yang relevan tentang data akademik mahasiswa. Fitur ini akan membantu staf akademik dan administrator untuk memantau perkembangan mahasiswa, menganalisis tren, dan mengambil keputusan yang tepat.
· Dokumentasi dan Dukungan: Aplikasi harus disertai dengan dokumentasi yang jelas dan komprehensif untuk penggunaan dan administrasi sistem. Selain itu, dukungan teknis harus tersedia untuk membantu pengguna dalam menyelesaikan masalah dan menjawab pertanyaan terkait aplikasi.
5.2 Safety Requirements
· Keamanan Akses: Aplikasi harus memiliki sistem autentikasi yang kuat untuk memastikan hanya pengguna yang sah yang memiliki akses ke informasi akademik mahasiswa. Pengguna harus memverifikasi identitas mereka melalui metode yang aman, seperti penggunaan kata sandi yang kompleks atau otentikasi dua faktor.
· Perlindungan Data Pribadi: Aplikasi harus mematuhi aturan privasi dan melindungi data pribadi mahasiswa dengan cara yang sesuai. Informasi pribadi, seperti nomor identitas, alamat, atau informasi keuangan, harus dienkripsi dan disimpan dengan aman. Tindakan keamanan tambahan, seperti firewall dan deteksi intrusi, juga harus diterapkan untuk mencegah akses yang tidak sah.
· Pengelolaan Izin Akses: Aplikasi harus memiliki sistem manajemen izin yang efektif, yang memungkinkan administrator untuk mengatur tingkat akses pengguna sesuai dengan peran dan tanggung jawab mereka. Informasi sensitif harus hanya dapat diakses oleh pengguna yang memiliki otoritas yang tepat.
· Backup dan Pemulihan Data: Aplikasi harus memiliki mekanisme backup dan pemulihan data yang teratur. Backup data harus dilakukan secara berkala dan disimpan di lokasi yang aman. Dalam situasi kegagalan sistem atau kehilangan data, prosedur pemulihan harus tersedia untuk mengembalikan data dengan cepat dan akurat.
· Keamanan Jaringan: Aplikasi harus dilindungi dari serangan jaringan, seperti serangan DDoS, serangan injeksi, atau serangan perusakan. Firewall yang diperbarui dan teknik pengamanan jaringan lainnya harus diimplementasikan untuk mencegah serangan dan menjaga integritas sistem.
· Audit dan Pelacakan Keamanan: Aplikasi harus mencatat dan melacak aktivitas pengguna untuk tujuan audit keamanan. Catatan keamanan harus mencakup informasi seperti aktivitas login, akses ke data sensitif, atau perubahan yang signifikan dalam konfigurasi sistem. Hal ini akan membantu dalam investigasi keamanan dan mendeteksi aktivitas mencurigakan.
· Pelaporan Insiden: Aplikasi harus memiliki prosedur pelaporan insiden keamanan yang jelas. Pengguna harus diberikan cara untuk melaporkan masalah keamanan atau pelanggaran data yang mereka temui. Laporan tersebut harus ditangani dengan cepat dan responsif oleh tim keamanan yang ditunjuk.
· Kebijakan Keamanan: Aplikasi harus didukung oleh kebijakan keamanan yang ditetapkan secara resmi. Kebijakan tersebut harus mencakup aspek-aspek seperti penggunaan kata sandi yang kuat, penggunaan yang benar dari sistem, dan pedoman untuk melindungi informasi rahasia. Kebijakan ini harus dikomunikasikan dengan jelas kepada pengguna aplikasi.
· Uji Keamanan: Aplikasi harus menjalani serangkaian pengujian
5.3 Security Requirements
· Autentikasi yang Kuat: Aplikasi harus memiliki mekanisme autentikasi yang kuat untuk memastikan bahwa hanya pengguna yang sah yang dapat mengakses sistem. Metode autentikasi yang mungkin termasuk penggunaan kata sandi yang kompleks, otentikasi dua faktor, atau biometrik.
· Otorisasi dan Manajemen Akses: Aplikasi harus memiliki sistem otorisasi yang efektif untuk mengatur tingkat akses pengguna. Administrator harus dapat mengelola dan mengendalikan akses pengguna ke fitur-fitur tertentu dalam sistem.
· Enkripsi Data: Informasi sensitif, seperti data pribadi mahasiswa, harus dienkripsi saat disimpan atau ditransmisikan melalui jaringan. Penggunaan protokol enkripsi yang aman, seperti SSL/TLS, harus diterapkan untuk melindungi kerahasiaan dan integritas data.
· Perlindungan Terhadap Serangan: Aplikasi harus dilindungi terhadap serangan keamanan, termasuk serangan seperti serangan denial of service (DoS), serangan injeksi, serangan lintas situs (XSS), dan serangan lintas situs (XSRF/CSRF). Langkah-langkah keamanan, seperti validasi input, pemantauan aktivitas mencurigakan, dan firewall aplikasi, harus diterapkan untuk mengurangi risiko serangan tersebut.
· Pelacakan dan Audit: Aplikasi harus memiliki kemampuan untuk melacak aktivitas pengguna dan mencatat log kejadian yang signifikan. Log ini dapat digunakan untuk memantau aktivitas keamanan, deteksi intrusi, atau penyelidikan insiden keamanan.
· Perlindungan terhadap Ancaman Malware: Aplikasi harus dilindungi terhadap ancaman malware, seperti virus, worm, atau perangkat lunak berbahaya lainnya. Langkah-langkah keamanan, seperti pembaruan perangkat lunak yang teratur, pemindaian malware, dan filtering email, harus diterapkan untuk mencegah dan mendeteksi serangan malware.· Keamanan Jaringan: Aplikasi harus dilindungi dengan teknik keamanan jaringan, termasuk penggunaan firewall, deteksi intrusi, segmentasi jaringan, dan enkripsi lalu lintas jaringan. Langkah-langkah ini akan membantu melindungi aplikasi dari serangan yang berasal dari jaringan yang tidak aman.
· Pengelolaan Sandi: Aplikasi harus menerapkan kebijakan pengelolaan sandi yang kuat, termasuk persyaratan sandi yang kompleks, kebijakan penggantian sandi secara berkala, dan perlindungan terhadap serangan pencobaan sandi.
Komentar
Posting Komentar